Rabu, 29 Februari 2012

Sholat Dhuha

Kita sudah tahu kekuatan ibadah seperti sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajud. Amalan tersebut bisa memudahkan rezeki, melapangkan waktu, dan memelihara kesehatan. Tapi dimana logikanya? Mungkin sebagian Anda ada yang nyeletuk seperti itu.
Terkait masalah sholat dhuha, mungkin penjelasan berikut bisa membuat kita lebih paham. Katakanlah, Anda seoarang kontraktor. Sekali waktu, seorang bos property memanggil Anda. Terus si bos meminta Anda mengerjakan sesuatu, dari pukul 8 sampai pukul 11 pagi. Yah, lumayan menghabiskan waktu priduktif Anda. Dapat dipastikan, setelah itu si bos akan mengganti waktu produktif Anda dengan sejumlah uang. Lha, si bos saja begitu, apalagi Allah?
Perumpamaan inilah yang kami maksud dengan sholat dhuha. Ketika Anda melakukan sholat dhuha sekian menit, berarti Anda telah “menghabiskan” sebagian waktu produktif Anda untuk-Nya.
Maka,dapat dipastikan Dia akan mengganti waktu produktif Anda. Yang namanya ganti dari-Nya, tentulah tidak tanggung-tanggung. Layaknya sebuah keberuntungan.
Inilah janji Allah, “Wahai anak Adam, rukuklah karena Aku di awal siang (sholat dhuha), niscaya Aku akan mencukupi engkau pada akhir harinya” Bukankah Dhuha adalah waktu? Bukankah waktu adalah uang. Jadilah sholat dhuha itu sholat rezeki, dan doa setelah sholat dhuha juga doa rezeki. Yang mana rezeki dari langit dan bumi dihimpun, didekatkan, dan disucikan ke hadapan Anda, melalui keagungan, kekuatan dan pemeliharaan Allah.
Tambahan lagi, saat Anda menyedekahkan uang Anda, maka Allah akan memudahkan uang Anda semudah-mudahnya. Khusus sholat dhuha, karena Anda telah menyedekahkan waktu produktif anda, maka Allah akan melapangkan waktu produktif Anda selapang-lapangnya. Itu  artinya, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun bagi perusahaan. Bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat. Oleh karenya, saran kami, sesibuk apa pun tetaplah sholat dhuha.
Justru dengan begitu, Anda tidak akan terlalu sibuk jadinya. Waktu Anda akan cukup. Urusan Anda akan beres. Yakinlah! Alhamdulillah, berkat sholat dhuha saya pribadi (Ippho Santhosa) dikaruniai waktu untuk tidur siang setiap harinya, berseminar setiap minggunya, dan keluar negeri selang beberapa bulan. Tidak lupa pula, saya memiliki waktu untuk belajar dan beribadah setiap harinya.
Bahkan setelah guru-guru di TK Khalifah Batam merutinkan sholat dhuha, dalam hitungan bulan, TK Khalifah menjadi belasan cabang, tersebar diberbagai kota. Lebih dari itu, setelah saya pribadi (Ipphoa Santosa) meningkatkan sholat dhuha dari 2 rokaat ke 6 rokaat, hanya dalam 3 bulan saya dikarunia rezeki terbesar seumur hidup saya. Adapun rumusnya sebagai berikut: Rumus Duit (6D): D1+D2+D3+D4=D5+D6 –> Dagang+Doa+Dhuha+Derma=Duit+Dahsyat
Demi mengais-ngais uang, sebagian dari kita rela pontang-panting bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore setiap harinya. Keringat pun sampai diperas-peras. Tulang pun sampai dibanting-banting. Pulang ke rumah dengan muka keruh, keryt, dan kusut. Yah, tidak salah. Itu kan bagian dari ikhtiar. Cuma, apa nggak capek kerja pontang-panting begitu saban hari?
Nah, sekarang kami tantang Anda. Maukah Anda melakukan sesuatu selama beberapa menit, namun waktu itu dapat menghemat waktu Anda seharian? Mestinya kepala Anda mengangguk kuat-kuat. Ketahuilah, sesuatu itu adalah sholat dhuha. Sudahlah, begini saja. Awal-awal, anggaplah sholat dhuha itu sebagai “kerja” layaknya Anda mengetik, menghitung, melakukan pembukuan, mengikuti rapat dan lain-lain.
Maka, lakukan “kerja” yang satu ini selama beberapa menit. Percayalah, “kerja” ini dapat menghemat waktu anda seharian. Bukan Cuma itu. Terlebih-lebih lagi, “kerja” ini juga dapat memudahkan urusan Anda, memudahkan rezeki Anda, dan memelihara kesehatan Anda. Dengan kata lain, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun perusahaan. Ini bukan janji dari kami. Tapi ini adalah janji dari-Nya. Semoga bermanfaat.
Sumber: Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.


Ass Ustad,,,,
saya mau bertanya apa manfaat sholat dhuha & apa saja makna dari sholat dhuha tersebut???
oya satu lagi ustad,,,apakah di perbolehkan jika kita jarang untuk sholat subuh tapi untuk sholat dhuha kita sering melakukannya....(hampir tiap hari sholat dhuha )
sekian dulu pertanyaan dari saya ustad,,,
Ass...
Hamba Allah
Wulan Desianti Kimisworo

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb
Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.
Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.
Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.
Berbeda dengan shalat shubuh maka tidak ada perbedaan dikalangan ulama bahwa ia adalah wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan. (baca : Cara Mengganti Shalat Yang Ditinggalkan).
Dengan demikian tidak dibenarkan bagi seorang yang hanya mengerjakan shalat dhuha yang kedudukannya sunnah sementara dirinya meninggalkan shalat shubuh yang kedudukannya lebih tinggi darinya yaitu wajib.
Wallahu A’lam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar