Rabu, 22 Februari 2012

Haji Umrohlah bila telah mampu


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk gelar, lihat Haji (gelar).
Untuk Surah, lihat Surah Al-Hajj.
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Description: Allah-eser-green.png
Mekkah · & · Madinah
Jabatan Fungsional
Lihat Pula
lihat  bicara  sunting
Haji (Bahasa Arab: حج‎; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Daftar isi
[sunting] Definisi
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. [1] Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. [2]
[sunting] Latar belakang ibadah haji
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2] Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
[sunting] Jenis ibadah haji
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.[3][1]
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.[1]
  • Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
  • Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
  • Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
[sunting] Kegiatan ibadah haji
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3b/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_islamitische_pelgrim_die_naar_Mekka_is_geweest_TMnr_3728-729.jpg/200px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_islamitische_pelgrim_die_naar_Mekka_is_geweest_TMnr_3728-729.jpg
Description: http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Seorang haji di masa Hindia Belanda (litografi berdasarkan gambar oleh Auguste van Pers, 1854)
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
  • Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
  • 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
  • 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
  • 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
  • 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
  • 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
  • Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
[sunting] Lokasi utama dalam ibadah haji
[sunting] Makkah Al Mukaromah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.
[sunting] Arafah
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Zulhijah tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
[sunting] Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/16/Hajj1.gif/200px-Hajj1.gif
Description: http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Rute yang dilalui oleh jamaah dalam ibadah haji
[sunting] Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.
[sunting] Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.
[sunting] Haji Arbain
Haji Arbain (bahasa Arab: اربعين arba'in, artinya "empat puluh") adalah ibadah haji yang disertai dengan salat fardhu sebanyak 40 kali di Masjid An-Nabawi Madinah tanpa terputus. Ibadah ini seringkali dikerjakan oleh jamaah haji dari Indonesia. Dalam pelaksanaannya, mereka setidak-tidaknya tinggal di Madinah saat haji selama 8 atau 9 hari, dan dengan perhitungan sehari akan salat wajib sebanyak 5 kali dan selama 8 atau 9 hari maka akan tercukupi jumlah 40 kali salat wajib tanpa terputus.
[sunting] Tempat bersejarah
Berikut ini adalah tempat-tempat bersejarah, yang meskipun bukan rukun haji, namum biasa dikunjungi oleh para jemaah haji atau peziarah lainnya[4]:
[sunting] Jabal Nur dan Gua Hira
Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.
[sunting] Jabal Tsur
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.
Bagian dari serial dalam keyakinan Islam:
Aqidah

Description: Mosque02.svg
Syahādah - Pernyataan keyakinan
alāt - Sembahyang
Zakāh - Membayar sedekah wajib
aum - Berpuasa selama bulan Ramadan
Haji - Melakukan serangkaian ibadah di
Mekkah
Allāh - Tawhīd
Malaikat - Keberadaan dan tugasnya
Kitab Allāh - Shuhuf dan kitab
Nabi dan Rasul - Syariat agama
Hari Akhir - Hari Pembalasan
Qada dan Qadar - Ketentuan dan takdir
Lainnya
Kotak ini: lihat  bicara  sunting
[sunting] Jabal Rahmah
Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
[sunting] Jabal Uhud
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.
[sunting] Makam Baqi'
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan.
[sunting] Masjid Qiblatain
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan salat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan salat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat salat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
Sebelom lebih jauh mengupas soal tata cara melaksanakan haji tamattu’, perlu diketahui bahwa cara melaksakan haji ada tiga macam :

1. Haji ifadah yaitu melaksanakan haji dulu baru umroh jika mau.
2. Haji tamattu’ yaitu melaksanakan umroh dulu baru haji
3. Haji qiran yaitu melaksanakan haji dan umroh secara bersamaan dalam satu waktu dan satu gerakan.

Dari ketiga macam cara melaksanakan haji tersebut, yang umum dilakukan oleh jama’ah yang bukan berasal dari Saudi (terutama indonesia) adalah haji tamattu’. Karna disamping mudan dan santai melaksanakannya, juga tidak disyaratkan membawa hadyu (hewan kurban) dari tempat tinggal. Untuk itu berikut saya paparkan lebih rinci cara pelaksaan haji tamattu ini.

Rukun dan wajib haji

Pada dasarnya, rukun haji yang disepakati oleh imam madzhab kecuali mazdhab hanafi ada 4 yaitu :

1. ihram
2. thawaf ifadah (thawaf ziyarah)
3. sa’i
4. wukuf di padang arafah

sedangkan yang termasuk wajib haji diantaranya :

1. ihram dari miqat
2. mabit di muzdalifah
3. melempar jumrah
4. mencukur rambut
5 thawaf wada’

Perbedaan antara rukun dan wajib haji
kalo rukun, jika ditinggalkan menyebabkan hajinya tidak sah dan harus diulang pada tahun berikutnya. Sedangkan wajib haji, apabila ditinggalkan tidak menyebabkan hajinya batal, hajinya tetap sah tetapi harus membayar dam (kafarat).

  Haji tamattu’ (umroh dulu baru haji)

Yang harus dilakukan oleh mutamati (orang yang melaksanakan haji tamattu’)adalah umroh dulu. yaitu melaksakan rukun umroh berikut ini : ihrom, thawaf qudum (umrah), sa’i dan tahallul.

1. Ihrom
Ihram adalah niat melaksanakan ibadah umrah dengan memakai baju ihram bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan memakai baju biasa yang sopan, bersih dan tidak ketat. Sebelum memakai baju ihram disunatkan :
- mandi
- memakai wangi-wangian
- mencukur bulu-buluan, mengunting kuku
Bagi yang berangkat memakai pesawat, sebaiknya mandi ihram dan bersih-bersih dilakukan sejak di rumah. Demikian juga dengan memakai baju ihromnya. ketika kapal terbang sudah mendekati miqot makani (tempat mulai ihrom) –bagi yang berangkat dari mesir miqot-nya juhfan rabigh– mulai memakai baju ihram (bagi yang belom memakai). begitu kapal sudah sejajar dengan miqot makani, hendaklah berniat berikut ini :

“labbaika umratan atau labbaika allohumma umrotan” Artinya : ya Alloh aku penuhi panggilanmu untuk umroh.

Setelah itu membaca talbiyyah berulang-ulang dengan suara nyaring bagi laki-laki dan suara pelan bagi wanita. Lafaz talbiyyahnya :

“Labbaika allohumma labbaik. laibaka la syarika laka labbaik innalhamda wanni’mata laku walmulka la syarika lak.

Talbiyyah ini dibaca berulang-ulang sampe memasuki masjidil haram. ketika sudah masuk masjidil haram talbiyayahnya di hentikan.

2. Thowaf Qudum
Bagi yang haji tamttu’, thowaf qudumnya adalah thowaf umroh. Sebelom masuk ke masjidil haram untuk thowaf, disunatkan terlebih dahulu mandi (tanpa sabun dan wangi-wangian karena sudah memakai baju ihrom), wudhu (karena akan melaksakan thowaf dan thowaf itu sama dengan sholat tahiyyatul masjid) dan membenahi pakaian ihrom.

Lalu masuk masjidil haram melalui pintu as-salam (babus salam atau babu syaibah) jika memungkinkan, namun jika tidak memungkinkan boleh dari pintu mana saja.

Ketika ka’bah sudah kelihatan, baca doa berikut ini :
“Allohumma antassalam waminkassalam fahayyina robbana bissalam”

kemudian berjalan mengikuti garis coklat menuju Hajar aswad untuk memulai thowaf. Ketika sudah berada di dekat Hajar aswad, kalau memungkinkan cium dia tanpa suara, atau istilam (sentuh pakai tangan atau tongkat lalu tangan atau tongkatnya dicium) atau kalau tidak memungkinkan juga, cukup beri isyarat dengan mengangkat tangan kanan sambil menghadapkan badan atau mu sedikit ke arah Hajar Aswad seraya membaca :
“Bismillah wallohu akbar”

Ketika kita mulai thowaf mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi ka’bah ada di sebelah kiri kita. Mului dari rukun (pojok) hajar aswad, lalu berjalan menuju rukun iraqy (disebut rukun iraqy karena pojok ini searah dengan irak), lalu ke rukun syami, kemudian ke rukun yamani. Sesampai di rukun yamani, disunatkan menghadap kearahnya sambil isyarat dengan tangan kanan namun tidak boleh dicium dan tanpa membaca kalimat takbir.

Kemudian berjalan menuju rukun hajar aswad. Ketika berada di antara rukun yamani dan hajar aswad di sunahkan membaca doa sapu jagad :
“robbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhiroti hasanatan waqina adzabannar”

Ketika sampai ke rukun hajar aswad lakukan seperti semula; mencium, istilam atau isyarat sambil membaca “bismillahi wallohu akbar”

Sampai sini, anda sudah melakukan satu putaran thowaf. Disunahkan bagi laki-laki untuk ramal (lari-lari kecil) pada 3 putaran pertama dan 4 putaran berikutnya jalan seperti biasa. Disamping itu, laki-laki disunahkan idthiba’ di tujuh putaran thowaf qudum tadi.Idthiba’ adalah menyimpan kain ihrom dibawah ketiak kanan sehingga bahu kanan nampak. Ketika anda thowaf disunahkan membaca do’a apa saja termasuk sholawat, tahlil, tahmid dan takbir. Kecuali ketika anda berada di antara rukun yamani dan hajar aswad anda disunahkan membaca do’a sapu jagad seperti telah disebutkan diatas.

selesai thowaf, bila memungkinkan anada pergi ke multazam yaitu bagian ka’bah yang terletak di antara pintu ka’bah dan hajar aswad. Di sana anda bedo’a apa saja karena termasuk tempat berdoa’a yang mustajab. Namun apabila kondisi tidak memungkinkan lantaran sesak, maka anda langsung menuju ke maqam ibrahim saja.

Setelah itu, anda disunahkan menuju maqam ibrahim yang terletak tidak jauh dari ka’bah. Begitu sampai, anda disunahkan membaca :
“wattakhizdu min maqomi ibrohima musholla”

Lalu anda sholat dua roka’at di belakang maqam ibrahim, kalau memungkinkan. Kalo tidak memungkinkan sholatlah dimana saja meskipun tidak dibelakangnya. Pada roka’at pertama surat al-kafirun dan roka’at kedua surat al-ikhlas.

Setelah itu anda menuju tempat air zam-zam dan minum sepuasnya. Disamping minum, juga disunahkan untuk menuangkan air zam-zam tersebut ke atas kepala sebagaimana yang dilakukan oleh ibnu umar. Sebaiknya minum air zam-zam itu sambil berdiri, karena demikian Rasululloh melakukannya, sambil berdo’a :
“Allohumma inni asaluka ‘ilman nafi’an warizqan wasi’an wa syifa’an min kulli daa’in wa saqomin”

Lalu anda kembali menghadapkan badan ke arah hajar aswad sambil istilam atau berisyarat. Kini anda siap melakukan rukun umroh yang berikutnya yaitu sa’i. Keluarlah menuju mas’a (tempat sa’i) sari pintu shofa.

3.Sa'i antara bukit Shofa dan marwa
sa’i ini diawali dari bukit shofa menuju bukit marwa sebanyak 7 kali. Begitu anda mendekati bukit shofa bacalah ayat berikut :
“innasshofa wal marwata min sya’airillah”
« Edit Terakhir: Februari 09, 2007, 04:10:33 am oleh bangsholeh »
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/ip.gifTercatat

bangsholeh

  • Hero Member
  • Description: *Description: *Description: *Description: *Description: *
  • Description: http://img307.imageshack.us/img307/4470/lilinkj9.gif
  • Tulisan: 697
  • Reputasi: -14
  • Jenis kelamin: Description: Pria
  • SoBat, MaLam TaK KaN PeRnAh 24 JaM !!!
·          
    • Description: Lihat Profil
    • Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/www_sm.gif
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/post/xx.gif
Re: Cara Mudah Melaksankan Haji Tamattu’
« Jawab #1 pada: Februari 06, 2007, 06:40:34 am »
Begitu sampai di bukit shofa, naiklah ke atas bila memungkinkan, bila tidak, cukup naiknsedikit ke atas bukit. Setelah itu anda menghadap ka'bah sambil membaca do'a :

"Allohu akbar, Allohu akbar, Allohu akbar. La ilaha illallohu wahdah la syarika lah. lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wahua 'ala kulli sya'in qodir. La ilaha illalloh wahdah anjaza wa'dah, wa nashoro abdah wahazamal ahzaba wahdah."

Ulang-ulang bacaan ini minimal tiga kali. Satelah itu anda berdo'a apa saja dengan khusyu'. Lalu turunlah dari bukit shofa menuju marwah. Ketika sampai pada lampu neon hijau, bagi laki laki disunahkan hirwalah (lari-lari kecil) sambil membaca do'a:

"Robbigfir warham watajawaz 'amma ta'lam innaka antal a'azzul akrom."

Ketika sampai di lampu neon berikutnya, baru anda berhenti dari lari-lari kecil, kemudian jalanlah seperti biasa sampai tiba di bukit marwah. Sedangkan wanita , tidak ada lari-lari kecil. Namun ketika berada di antara dua lampu neon hijau tadi, disunahkan membaca do'a di atas. Ketika sampai di bukit marwah, lakukanlah seperti apa yang dilakukakan bukit shofa (membaca ayat al-quran dan do'a seperti di shofa). Sampai sini anda sudah melakukan satu putaran thowaf. Anda turun kembali dari bukit marwah menuju bukit shofa dan begitu berada di antara lampu neon hijau lakukan seperti semula. dari bukit shofa ke bu marwah di hitung satu putaran. Sa'i di mulai dari bukit shofa dan berakhir di marwah.

4. Tahallul Umroh
Setelah selesai sa'i, yang anda lakukan berikutnya adalah tahallul berupa memotong beberapa helai rambut (taqsir) minimal 3 helai seukuran satu buku jari tangan dan sebaiknya menggunakan gunting. Anda juga boleh menggundulinya (tahliq), hanya untuk tahallul umroh ini taqsir saja bukan tahliq. Sementara tahliq nanti ketika tahallul haji pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagimana ana di jelaskan berikutnya. Namun bagi wanita, ia hanya boleh taqsir (memotong pendek) dan tidak boleh tahliq (gundul).

Setelah tahallul ini, selesai sudahlah anda melaksanakan umroh. Kini anda bebas seperti biasa, memakai baju biasa, dan bebad dari larangan-larangan ihram lainnya. Termasuk anda boleh berhubungan badan dengan suami dan isteri anda. Anda sejarang hanya tinggal menunggu tanggal 8 Dzulhijjah (hari tarwiyah) untuk melaksanakan ihram haji. Selama masa menunggu ini, pergunakanlah untuk belanja ataupun ziarah ke tempat-tempat bersejarah di makkah.


 
« Edit Terakhir: Februari 09, 2007, 04:06:27 am oleh bangsholeh »
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/ip.gifTercatat

bangsholeh

  • Hero Member
  • Description: *Description: *Description: *Description: *Description: *
  • Description: http://img307.imageshack.us/img307/4470/lilinkj9.gif
  • Tulisan: 697
  • Reputasi: -14
  • Jenis kelamin: Description: Pria
  • SoBat, MaLam TaK KaN PeRnAh 24 JaM !!!
·          
    • Description: Lihat Profil
    • Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/www_sm.gif
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/post/xx.gif
Re: Cara Mudah Melaksankan Haji Tamattu’
« Jawab #2 pada: Februari 09, 2007, 04:02:52 am »
Haji

1. Ihrom haji
Ketika tanggal 8 Dzulhijjah tiba, setelah mandi dan bersih2, anda kembali memakai pakaian ihram (bagi laki-laki sedangkan bagi wanita pakaian biasa). Anda kini akan berihrom untuk haji. Karena itu niatnya adalah : labbaika hajjan atau labbaika allohumma hajjan. Lalu anda kembali membaca talbiyyah berulang-ulang.

2. Mabit di Mina (tanggal 8 Dzulhijjah)
Pada tanggal 8 Dzulhijjah ini, anda disunahkan pergi ke Mina untuk mabit (bermalam) disana. Namun bila tidak memungkinkan, tidak mengapa tidak mabit di Mina dan ada tetap berada di Mekkah serta besoknya tanggal 9 Dzulhijjah anda langsung menuju Padang Arafah untuk Wukuf. Bila memungkinkan mabit di Mina, maka pada pagi hari tanggal 18 Dzulhijjah, anda langsung pergi menuju Mina. Anda sholat Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya dan shubuh disana dengan diqoshor (jumlah rakaatnya diringkas) namung sebaiknya tidak dijama' (tidak di gabungkan). Sebaiknya lakukan sholat di masjid khoif karena Nabi bersada : "Di masjid khoif ini telah sholat 70 orang nabi termasuk Nabi Musa".

3. Wukuf di Padang Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah)
Besoknya tanggal 9 Dzulhijjah, setelah sholat shubuh anda berangkat menuju Arafah. Kalau memungkinkan adan singgah di masjid Namiroh. Kemudian setelah matahari tergelincir lakukanlah wukuf di padang Arafah. Disana anda mendengarkan khutbah Arafah termasuk sholat dhuhur dan ashar yang dilaksanakan jama' qoshor (sholat ashar ditarik ke sholat dhuhur dan rokaatnya dua-dua diringkas) Setelah sholat, berdo'alah sehendak hati anda. Disunahkan juga disamping memperbanyak do'a, beristigfar, bertasbih, tahlil dan tahmid juga membaca ayat Al-quran. Anda wukuf sampe matahari terbenam (waktu magrib).

4. Mabit di Muzdalifah
Setelah matahari terbenam (setelah magrib) anda meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah untuk melaksakan mabit (bermalam). Sholat magrib dijama' takhir dengan sholat isya sambil diqoshor (sholat magrib dilakukan pada waktu isya sambil diringkas rokaatnya menjadi dua kecuali magrib tetap tiga rokaat). Sebaiknya mabit ini semalam suntuk, namun bila ada uzdur, sakit misalnya, tidak mengapa meninggalkan Muzdalifah setalah mabit sebentar dengan syarat telah melewati tengah malam. Disini anda menyiapkan batu minumal 70 buah (untuk Jumroh aqobah dan 3 hari tasyriq). Jumlah batu ini bagi mereka yang akan mengambil Nafar tsani (melempar jumrohnya sampai tangal 13 dzulhijjah). Sedangkan bagi mereka yang hanya mengambil nafar Awal (melempar jumrohnya hanya sampai tanggal 12 Dzulhijjah) Maka batu yang disiapkan cukup 49 buah saja. Bahkah, sebaiknya batu krikil ini disiapkan lebih banyak dari jumlah diatas, karena dikhawatirkan krikil tersebut jatuh atau ketika melempar nanti batu tersebut tidak tepat sasaran. Atau anda boleh memungut dimana saja selama di Tanah haram. ukuran batunya tidak terlalu besar  tetapi sebesar ibu jari atau sebiji nangka.

5. Jumroh Aqobah (tanggal 10 Dzulhijjah)
---- besok lagi deh.. capek nih...  Description: :D
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/ip.gifTercatat

bangsholeh

  • Hero Member
  • Description: *Description: *Description: *Description: *Description: *
  • Description: http://img307.imageshack.us/img307/4470/lilinkj9.gif
  • Tulisan: 697
  • Reputasi: -14
  • Jenis kelamin: Description: Pria
  • SoBat, MaLam TaK KaN PeRnAh 24 JaM !!!
·          
    • Description: Lihat Profil
    • Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/www_sm.gif
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/post/xx.gif
Re: Cara Mudah Melaksankan Haji Tamattu’
« Jawab #3 pada: Februari 15, 2007, 01:41:34 am »
5. Jumroh Aqobah (tanggal 10 Dzulhijjah
Besoknya, tanggal 10 Dzulhijjah, setelah sholat shubuh anda berangkat ke Mina untuk melempat jumroh aqobah. Setelah waktu dhuha tiba (yaitu matahari meninggi sedikit) tiba saatnya anda melempar jumroh aqobah sebanyak 7 lemparan. Caranya : anda berdiri dengan mekkah berada di sebelah kiri dan Mina disebelah kanan. Lalu melempar dengan 7 kali lemparan. setiap lemparan iringi dengan bacaan:
"bismillahi wallohu akbar"
atau cukup membaca "allohu akbar". Pastikan semua batu masuk ke tempat melempar meski tidak mengenai tugu. Bila batu itu tidak masuk ke tempat melempar (tanpa mengenai tugu) sebaiknya lemparan diulangi.

6.Hadyu (qurban) tanggal 10 dzulhijjah
Setelah melempar jumroh aqobah, berikutnya adalah melakukan qurban, karena anda melaksanakan haji tamattu', maka anda berkewajiban menyembelih kurban sebagai dam-nya. Bila tidak memungkinkan, anda boleh menggantinya dengan puasa tiga di mekkah dan 7 hari ketika anda sudah sampai di rumah. Penyembelihan kurban dapa dilakukan dimana sana selama di Mina, juga boleh anda lakukan di mekkah. Hadyu (qurban) wajib dilakukan bagi mereka yang melaksanakan haji tamattu' dan qiron. Sedangkan yang melaksanakan haji ifrod, hadyu hanya sunnah saja. Untuk kurba ini, boleh anda amanahkan kepada orang yang terpercaya.

7.Tahallul Awal (tanggal 10 Dzulhijjah)
Ketika melempar batu pertama dalam jumroh aqobah, maka talbiyyah dihentikan dan digantikan dengan bacaan takbir. Talbiyyah dihentikan karena anda kini sudah tahallul dari umroh sedangkan bacaan talbiyyah dibaca ketika anda ihram. Lalu anda tahullul dengan cara memotong rambut (taqsir) atau sebaiknya gundul (tahliq). Namun bagi wanita harus taqsir tidak boleh tahliq. Minimal 3 lembar seukuran satu buku jari tangan. setelah ini anda telah bebas melakukan larangan-larangan ihrom selain bersetubuh dengan isteri (jima')

8. Thowaf Ifadah (thowaf tsani/kubro) tanggal 10 dzulhijjah
Setelah itu sebaiknya anda langsung menuju Mekkah kembali melaksanakan thowaf ifadah (thowaf haji). Bila anda mengikuti pendapat yang tidak ada sa'i detalah thowaf ifadah ini, maka ketika anda thowaf, tidak ada ramal (lari-lari kecil) juga tidak idthiba ( memakai kain ihrom, bgi laki-laki, dibawah  ketek sebelah kanannya sehingga bahu kanan kelihatan). Namun bila anda mengikuti pendapat yang megharuskan sa'i setelah thowaf ifadah ini, maka dalam thowaf tersebut ada ramal dan idthiba dan pendapat kedua ini yang mengatakan ada sa'i lagi bagi yang melakukan haji tamattu', sehemat pikir saya pendapat kedua inilah yang palingkuat dan rojih. Karena ramal dan idthiba dilakukan pada thowaf yang setelahnya diikuti sa'inya, Bila  anda mengikuti pendapat yang ada sa'i setelah thowaf ifadah ini. Bila anda telah menyelesaikan thowaf ifadah ini, bebaslah semua larangan ihram termasuk hubungan badan dengan isteri/suami.

thowaf ifadah ini boleh dilakukan sampai tanggal 13 dzulhijjah.
« Edit Terakhir: April 12, 2007, 07:24:42 am oleh bangsholeh »
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/ip.gifTercatat

bangsholeh

  • Hero Member
  • Description: *Description: *Description: *Description: *Description: *
  • Description: http://img307.imageshack.us/img307/4470/lilinkj9.gif
  • Tulisan: 697
  • Reputasi: -14
  • Jenis kelamin: Description: Pria
  • SoBat, MaLam TaK KaN PeRnAh 24 JaM !!!
·          
    • Description: Lihat Profil
    • Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/www_sm.gif
Description: http://forum.dudung.net/Themes/default/images/post/xx.gif
Re: Cara Mudah Melaksankan Haji Tamattu’
« Jawab #4 pada: April 12, 2007, 08:14:32 am »
9. Melempar tiga jumroh (ula,tsani, dan aqobah) tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijjah
Setelah thowaf ifadah, anda diharuskan kembali ke Mina untuk mabit (nginap) disana. besoknya, setelah sholat shubuh, anda berangkat menuju tempat jumroh. Setelah dhuhur, anda melempar tiga jumroh ( ula, wustho, dan aqobah ) masing-masing dengan tujuh buah batu kerikil. Caranya :Anda pastikan ka'bah ada sebelah kiri dan mina ada disebelah kanan, lalu mulailah melempar jumroh ula sebanyak tujuh kali lemparan. Setiap lemparan disunnahkan menbaca : Bismillahi Allahu Akbar

BISMILLAHI ALLAHU AKBAR atau cukup Allahu Akbar saja. Setelah itu bergeserlah kesebelah kiri sedikit dan berdoa menghadap ka'bah dengan doa apa saja. Lalu anda menuju jumroh wustho dan lakukan seperti melempar jumroh ula lalu bergeser sedikit kembali dan berdoa lagi. Setelah itu melempar jumroh aqobah. Lakukan seperti ketika melempar jumroh ula, namun tanpa doa setelah melemparnya. Namun apabila tidak menungkinkan untuk berhenti sejenak dan berdoa menghadap ka'bah, misalnya karena berdesak-desakan, maka anda boleh tidak berhenti sejenak dan tidak berdoa atau anda berdoa sambil mengikuti arus menuju jumroh berokut nya.

Setelah itu anda kembali ketempat tinggal untuk nginap kbali diMina menunggu hari berikut nya

Begitu besok nya tiba, tanggal 12 Djulhijjah demikian juga tanggal 13 Djulhijjah lakukan apa yang anda lakukan pada tanggal 11 Djulhijjah yitu melempar 3 jumroh : ula, wustho, dan aqobah dengan cara seperti yang disebutkan diatas.

10. Nafar ula dam Nafar tsani
Bila anda hanya melempar pada tanggal 11 dan 12 Djulhijjah saja tanpa 13 nya, maka diperbolehkan meninggalkan Mina tanpa melempar dihari ke 13 nya. dan bila ini yang anda ambil maka anda mengambil nafar awal namanya. dengan syarat anda harus meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam ( maghrib ). Namun, bila sampai maghrib,  anda masih diberada diMina maka anda tidak boleh mengambil nafar awal tapi harus tetap menginap diMina dan melempar 3 jumroh dikeesokan harinya yaitu ditanggal 13 Djulhijjah. Bila anda melempar sampai tanggal 13 Djulhijjah, maka anda mengamil nafar tsani.

11. Tawaf wada

Sebelum anda meninggalkan Mekkah, baek untuk ketanah air mau pun karena bermaksud keMadinnah, maka anda diharus kan melakukan tawaf wada ( tawaf perpidahan ). Lakukan seperti ketika anda tawaf qudum dengan tanpa ramal, idhtiba dan tanpa sa'i setelah nya. ketika tawaf wada ini, anda diperbolehkan tidak memakai kain ihrom, akan tetapi pakaian biasa saja. Apabila hendak memakai kain ihrom, itu pun tidak mengapa.

Setelah ini selesai lah anda melaksanakan ibadah haji, dan semoga menjadi haji yang mabrur dan dirodhoin olehNya, Amien ya Robbal Alamin

Al-hamdulillah selesai juga Description: :)nah, buat teman yang mau melaksanakan haji mudah-mudahan dipermudahkan. Untuk itu mumpung masih ada nara sumbernya teman-teman bertanya seputar ibadah haji ini. dan insya Alloh akan kami jawab.


makasih dan mohon maaf
Tamattu artinya bersenang-senang adalah  melaksanakan Ibadah  Umrah terlebih dahulu dan setelah itu baru melakukan Ibadah Haji. setelah selesai melaksanakan Ibadah Umran yaitu : Ihram, tawaf, Sa’i  jamaah boleh langsung tahallul, sehingga jama’ah sudah bisa melepas ihramnya.
Selanjutnya jama’ah tinggal menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk memakai pakaian Ihram kembali dan berpantangan lagi untuk melaksanakan Ibadah Haji. Karena kemudahan itulah Jema’ah dikenakan “Dam” atau denda. yaitu menyembelih seekor kambing atau bila tidak mampu dapat berpuasa 10 hari. 3 hari di Tanah Suci, 7 hari di Tanah Air.
Bagi jema’ah yang lebih awal berada di Madinah persiapan ihramnya dilaksanakan di Madinah sedangkan Miqatnya dilakukan di  Bir Ali (Zulhulaifah),  di jalan raya menuju Mekah sekitar 12 KM dari kota Madinah.  Sedangkan bagi jema’ah yang datang belakangan dan langsung ke Mekah miqatnya dapat dilakukan di pesawat udara saat melintas batas miqat. Persiapan Ihram untuk ibadah Umrah sebaiknya dilakukan di tanah air sebelum berangkat.
PELAKSANAAN IBADAH UMRAH HAJI TAMATTU
Bagi Jama’ah haji yang baru berangkat ataupun telah sampai dapat melakukan niat dan melaksanakan tertib haji sebagai berikut :
Persiapan Ihram :
Memotong Kuku.
Memotong rambut secukupnya.
Mandi sunnat ihram.
Memakai wangi-wangian.
Memakai pakaian ihram.
MIQAT di Saudi. (Bir Ali, Rabiqh, Zatu Irqin, Qarnul Manazil dan Yalamlam) Ditempat Miqat ini jama’ah melakukan hal-hal sebagai berikut :
Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.
Berniat Haji : Labbaika Allahumma’ Umratan
Diperjalanan ke Mekah membaca “Talbiah” sebanyak-banyaknya.
Tiba di Mekah jama’ah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah jema’ah melakukan kegiatan sebagai berikut :
Umrah (Tawaf , Sa’i).
atau Tawaf saja 7 kali keliling.
Apabila rangkaian ibadah tersebut sudah dilaksanakan, maka selesailah pelaksanaan ibadah Umrah. Jama’ah sudah boleh mengganti pakaian Ihram dengan pakaian biasa, sambil menunggu saatnya pelaksanaan ibadah Haji 8 Zulhijah. Jama’ah Haji Tamattu sudah boleh nelakukan apa saja yang terlarang selama Ihram.
PELAKSANAAN IBADAH HAJI TAMATTU
Ibadah Haji dimulai dengan memakai pakaian dan niat Ihram pada tanggal 8 Zulhijah. Persiapan Ihram dilakukan di tempat penginapan Mekah, sedangkan shalat sunat dan niat Ihramnya bisa dilakukan di rumah atau Masjidil Haram. Niatnya : Labbaika Allahumma’ Hajjan.
PELAKSANAAN IBADAH HAJI TAMATTU
TEMPAT           TANGGAL                       KEGIATAN
Mekah               8 Zulhijah (pagi)              Berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.
Mina                  8 Zulhijah (siang – malam)   Mabit atau menginap di Mina sebelum
                                                                   berangkat
                                                                   ke Arafah, sebagaimana yang dilakukan
                                                                   Rasullulah SAW
Mina – Arafah  9 Zulhijah (Pagi)                 Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit atau
                                                                   setelah shalat Subuh.
Arafah                9 Zulhijah (Siang – sore)     Berdo’a, zikir, tasbih sambil menunggu waktu
                                                                  wukuf (pada tengah hari).
                                                                   Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar (zuhur 2
                                                                   rakaat, Ashar 2 rakaat) dilaksanakan pada
                                                                   waktu zuhur
                                                                   Setelah shalat laksanakan wukuf dengan
                                                                    berdo’a, zikir, talbiyah, istiqfar terus menerus
                                                                   setengah hari sampai waktu Maqrib.
Arafah-Muzdalifah 9 Zulhijah (sore-malam)     Setelah matahari terbenam segera berangkat ke
                                                                   Muzdalifah. Shalat Maqrib dilaksanakan di
                                                                   Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya seperti
                                                                   yang dilakukan Rasulullah.
Muzdalifah          9 Zulhijah (malam)             Shalat Maqrib dan Isya dijamak ta’khir.
                                                                   Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah, paling
                                                                   kurang sampai lewat tengah malam. sambil
                                                                   mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah
                                                                    Aqabah.
                                                                    Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk
                                                                    melontar “Jumrah Aqabah” besok pagi.
                                                                    Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah
                                                                    berangkat ke Mina
Mina                  10 Zulhijah                         Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.
                                                                    Tahallul awal.
                                                                    Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan tawaf
                                                                    ifadah, Sa’i dan disunatkan tahallul Qubra.
                                                                    Harus sudah berada kembali di Mina sebelum
                                                                     Magrib.
                                                                     Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat
                                                                     tengah malam.
Mina                   11 Zulhijah                         Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
                                                                     masing – masing 7 kali.
                                                                     Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum
                                                                     Maqrib sampai lewat tengah malam.
Mina                   12 Zulhijah                         Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
                                                                     waktu subuh masing – masing 7 kali.
                                                                      Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah
                                                                      sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf
                                                                     ifadah dan Sa’i serta Tahallul Qubra bagi yang
                                                                      belum.
                                                                     Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.
Mina                   13 Zulhijah (pagi)                Bagi yang Nafar Tsani :
                                                                      Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
                                                                      masing-masing 7 kali
                                                                      Kembali ke Mekah
Mekah                13 Zulhijah (siang – malam)     Tawaf ifadah, Sa’i dan Tahallul Qubra bagi
                                                                      yang belum. Bagi yang sudah melakukan Sa’I
                                                                      sesudah tawaf Qudum (ketika baru tiba di
                                                                       Mekah) tidak perlu Sa’i langsung saja
                                                                       melakukan Tahallul.
                                                                       Ibadah Haji  selesai.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pak ustad mau bertanya masalah manasik haji tamattu, apakah setelah thawaf ifadhah ada sa'i lagi atau tidak? mohon penjelasannya, mengingat sa'i termasuk rukun haji, karena di KBIH yang saya ikuti tidak melakukannya sedangkan ketika saya baca buku Haji Nabi karya Syaikh Nashiruddin Albani melakukannya (dengan dasar hadist nya masing-masing), manakah diantara kedua pendapat itu yang paling kuat/shoheh dasar hadistnya?
Djazakallahu Khairan Katsira
Asep

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Asep yang dimuliakan Allah swt
Tamattu’ adalah menggabungkan dua nusuk yaitu umrah dan haji dalam dua ihram. Berihram dari miqat untuk berumrah dan berihram dari Mekah untuk berhaji. Karena itu rukun-rukun tamattu’ adalah rukun-rukun umrah dan haji sekaligus maka diwajibkan baginya setelah berihram melakukan thawaf dan sa’i umrah kemudian setelah ihram haji diwajibkan baginya rukum-rukun dan amal-amal haji seperti seorang yang berhaji ifrad. (al Mausu’ah juz II hal 4830)
Sa’i bagi seorang yang berhaji selain tamattu adalah setelah melaksanakan thawaf qudum, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah berkata; "Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan Thawaf (Sa'i) antara Shafa dan Marwa kecuali hanya sekali thawaf."
Sedangkan sai bagi seorang yang berhaji tamattu adalah setelah melaksanakan tahwaf ifadhah sebagaimana dikatakan jumhur ulama.
Markaz al Fatwa didalam fatwanya No. 44613 tentang hukum sa’i haji sebelum thawaf ifadhah menyebutkan bahwa terjadi perbedaan dikalangan para fuqaha tentang hukum sa’i sebelum thawaf : Jumhur berpendapat bahwa hal itu tidaklah sah karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersa’i setelah thawaf, dan beliau juga bersabda,”Ambillah dariku manasik kalian.” (HR. Muslim)
Sementara itu ‘Atha, Daud dan sebagian ahli hadits serta diambil pula pendapat ini oleh para ulama kontemporer bahwa hal itu sah, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Usamah bin Syuraik bahwa ada seorang lelaki yang mengatakan; wahai Rasulullah, aku telah melakukan sa'i sebelum melakukan thawaf. Atau aku telah mendahulukan sesuatu dan mengakhirkan sesuatu. Dan beliau mengatakan: "Tidak mengapa, tidak mengapa."
Tentang hadits ini Imam an Nawawi mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih dan orang-orangnya juga termasuk orang-orang yang shahih, al Khattabi dan yang lainnya mengangkat hadits ini dengan mengatakan bahwa perkataan dalam hadits ini : “aku telah melakukan sa'i sebelum melakukan thawaf” maksudnya adalah aku melakukan sai setelah thawaf qudum dan sebelum thawaf ifadhah.”
Maka pendapat yang tepat adalah pendapat pertama (jumhur ulama).
Wallahu A’lam
HAJI TAMATTU

Ihram utk Umroh
|
Tawaf (dlm rangka Umroh)
|
Sai (dalam rangka Umroh)
|
Tahallul
|
Ihram utk Haji
|
Bermalam di Mina
|
Wukuf di Arafah
|
Bermalam di Muzdalifah
|
Melontar Jumroh Aqabah
|
Menyembelih binatang Hadyu
|
Bercukur bersih atau Memendekkan rambut
|
Tawaf Ifadah
|
Sai
|
Bermalam di Mina
|
Melontar Jumroh
|
Tawaf Wada
Malam itu pengajian di Masjid As-sa'adah baru aja selesai, tapi bapak-bapak banyak yg belum pulang. mereka pada ngumpul dengerin Haji Askodo berbagi pengalamannya waktu menunaikan ibadah haji beberapa tahun yang lalu.

Pak haji menjelaskan kalo dia dan rombongannya melaksanakan haji dengan cara haji ifrad, yaitu melakukan ihram hanya untuk haji saja. pak haji juga senang sekali bangun malam utk solat di masjidil haram bersama dengan teman2nya.

"Tapi di rombongan saya ada juga yg pake cara tamattu," katanya lagi "saya paling sebel tuh sama haji begituan"

Sontak orang2 pada heran dan bertanya "lha, kan haji tamattu diajarin juga sama rasul, pak haji ?"

"Iya, tapi ini alirannya beda," jawab pak haji enteng "haji-haji ini susah diajak kemana-mana, soalnya mereka ini tamatu, tangi, mangan, turu"

"ooooo...pantes.." kata orang2 keki...

catatan kaki :

*tangi, mangan, turu = bangun, makan, tidur

*Haji Ifrad adalah melakukan ihram untuk berhaji saja (tanpa umrah) di bulan-bulan haji. Setiba di Makkah, melakukan thawaf qudum (thawaf di awal kedatangan di Makkah), kemudian shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim. Setelah itu bersa’i di antara Shafa dan Marwah untuk hajinya tersebut (tanpa bertahallul), kemudian menetapkan diri dalam kondisi berihram hingga datang masa tahallulnya di hari nahr (tanggal 10 Dzul Hijjah). Boleh pula baginya untuk mengakhirkan sa’i dari thawaf qudumnya, dan dikerjakan setelah thawaf hajinya (ifadhah). Terlebih ketika kedatangannya di Makkah agak terlambat dan khawatir tidak bisa tuntas mengerjakan hajinya bila disibukkan dengan kegiatan sa’i, sebagaimana haji Qiran. Untuk haji Ifrad ini, tidak ada kewajiban menyembelih hewan kurban.

*Haji Tamattu’ adalah berihram untuk menunaikan umrah di bulan-bulan haji (Syawwal, Dzul Qa’dah, 10 hari pertama dari Dzul Hijjah), dan diselesaikan umrahnya (bertahallul) pada waktu-waktu tersebut1. Kemudian pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram kembali dari Makkah untuk menunaikan hajinya hingga sempurna. Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib baginya menyembelih hewan kurban (seekor kambing/sepertujuh dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Dzul Hijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah). Bila tidak mampu menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq2. Namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya.
Berumrah & Berhaji - Haji tamattu' ialah mengerjakan umrah lebih dahulu baru kemudian mengerjakan haji. Cara ini wajib membayar dam . Pelaksanaan haji tamattu' ini dianjurkan kepada seluruh jamaah haji dan petugas haji Indonesia. Setiap tahun sebagian besar jamaah haji Indonesia dan seluruh petugas haji Indonesia melaksanakan ibadah haji dengan mengambil haji tamattu'. Untuk penjelasan cara mengerjakan haji tamattu' ini akan dijelaskan cara pelaksanaan umroh setelah itu cara pelaksanaan haji.
PELAKSANAAN UMROH JAMAAH HAJI GELOMBANG I
Jamaah haji Indonesia gelombang I ke Madinah dulu baru kemudian ke Makkah untuk itu pelaksanaan umrohnya dimulai dari Madinah dengan mengambil miqot makani di Zul Hulaifah ( Bir Ali ) .
Urutan kegiatannya sebagai berikut :
  • Bersuci, mandi, berwudhu di pemondokan.
  • Memakai wangi wangian sebelum memakai pakaian ihrom.
  • Memakai pakaian ihrom.
  • Berangkat ke Zul Hulaifah ( Bir Ali ).
  • Wudhu bagi yang batal.
  • Sholat sunnat ihrom 2 rokaat.
  • Niat ihrom umroh dengan membaca :
Artinya :
"Aku penuhi panggilanmu Ya Allah untuk berumroh".
atau
Artinya :
" Aku niat umroh dengan berihrom karena Allah Ta'ala. "
  • Berangkat ke Makkah dengan memperbanyak membaca talbiyah .
  • Sampai di kota Makkah dan berdo'a
  • Sampai di pemondokan Makkah menempati kamar masing masing.
  • Berangkat ke Masjidil Haram
  • Masuk Masjidil Haram dan berdo'a
  • Melihat Ka'bah dan berdo'a
  • Thawaf 7 kali putaran dimulai dari rukun Hajar Aswad
  • Dilanjutkan dengan berdo'a di Multazam dan sholat sunnat thawaf 2 rokaat di belakang Maqom Ibrahim .
  • Minum air zam zam ( sebelum minum berdo'a )
  • Sa'i 7 kali perjalanan antara bukit Shofa dan bukit Marwah dimulai dari bukit Shofa berakhir di bukit Marwah.
  • Potong / cukur rambut
  • Tahallul
Setelah tahallul selesai pelaksanaan umroh dan diperbolehkan berganti pakaian biasa.

PELAKSANAAN UMROH JAMAAH HAJI GELOMBANG II
Jamaah haji Indonesia gelombang II mendarat di bandara King Abdul Azis Jeddah dan langsung ke Makkah untuk itu pelaksanaan umrohnya dimulai dari Jeddah dengan mengambil miqot makani di bandara King Abdul Azis Jeddah.
Urutan kegiatannya sebagai berikut :
  • Bersuci, mandi, berwudhu di pemondokan.
  • Memakai wangi wangian sebelum memakai pakaian ihrom.
  • Memakai pakaian ihrom.
  • Sholat sunnat ihrom 2 rokaat.
  • Niat ihrom umroh dengan membaca :
Artinya :
"Aku penuhi panggilan Mu Ya Allah untuk berumroh. "
atau
Artinya :
" Aku niat umroh dengan berihrom karena Allah Ta'ala. "
  • Berangkat ke Makkah dengan memperbanyak membaca talbiyah .
  • Sampai di kota Makkah berdo'a .
  • Sampai di pemondokan Makkah menempati kamar masing masing.
  • Berangkat ke Masjidil Haram
  • Masuk Masjidil Haram dan berdo'a
  • Melihat Ka'bah , berdo'a (klik disini ).
  • Thawaf 7 kali putaran dimulai dari rukun sejajar dengan Hajar Aswad
  • Dilanjutkan dengan berdo'a di Multazam dan sholat sunnat thawaf 2 rokaat di belakang Maqom Ibrahim .
  • Minum air zam zam ( sebelum minum berdo'a ).
  • Sai 7 kali perjalanan antara bukit Shofa dan bukit Marwah dimulai dari bukit Shofa berakhir di bukit Marwah.
  • Potong / cukur rambut
  • Tahallul
Setelah tahallul pelaksanaan umrah selesai dan diperbolehkan berganti pakaian biasa.
PELAKSANAAN HAJI
Seluruh jamaah haji Indonesia gelombang I dan II setelah melaksanakan umroh , melaksanakan haji dimulai dari Makkah pada tanggal 8 Zulhijjah.
Urutan kegiatan ibadah haji sebagai berikut :
  • Bersuci, mandi, berwudhu di pemondokan.
  • Memakai wangi wangian sebelum berpakaian ihrom.
  • Berpakaian ihrom
  • Sholat sunnat ihrom haji 2 rokaat.
  • Niat ihrom haji dengan mengucapkan :
audio (klik disini )
Artinya :
" Aku penuhi panggilan Mu Ya Allah untuk berhaji."

atau
audio (klik disini )
Artinya :
" Aku niat haji dengan berihrom karena Allah Ta'ala.
  • Berangkat ke Arafah dengan memperbanyak membaca talbiyah

Di Arafah.
  • Sampai di Arafah menempati kemah masing masing.
  • Menunggu waktu wukuf dengan memperbanyak membaca Al Qur'an, beristighfar, berdzikir.
  • Pada tanggal 9 Zulhijjah siang wukuf di Arafah.
dengan mendengarkan khutbah wukuf.
  • Sholat dzuhur dan ashar jama' taqdim
  • Berdo'a, berdzikir, beristighfar, membaca Al Qur'an.
  • Sholat maghrib dan isya jama' taqdim.
  • Berangkat ke Muzdalifah membaca talbiyah .

Di Muzdalifah
  • Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam.
  • Mencari kerikil di Muzdalifah untuk melontar jumroh sebanyak 7, 49 atau 70 butir.
  • Setelah lewat tengah malam berangkat ke Mina.

Di Mina
  • Tanggal 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah .
  • Menggunting / mencukur rambut.
  • Tahallul awal .
  • Setelah tahallul awal berganti pakaian biasa.
  • Memotong dam tamattu' seekor kambing
  • Tanggal 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran.
  • Tanggal 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran. Bagi yang ambil Nafar Awal setelah melontar jumroh langsung harus meninggalkan Mina sebelum maghrib.
  • Tanggal 13 Zulhijjah bagi yang ambil Nafar Tsani mabit dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran. Setelah melontar jumroh tanggal 13 Zulhijjah meninggalkan Mina.
  • Kembali ke Makkah

Di Makkah
  • Memotong dam tamattu' bagi yang belum
  • Thawaf ifadhah dan sa'i
  • Thawaf wada' ketika akan meninggalkan Makkah.
  • Setelah thawaf wada' pelaksanaan haji selesai, jamaah haji gelombang I pulang ke tanah air sedangkan jamaah haji gelombang ke II ke Madinah .
·         Alhamdulillah
·         Orang yang melaksanakan haji Tamattu kalau tidak memungkinkan melaksanakan umrah sebelum haji, maka niatnya dapat dirubah menjadi qiran. Sehingga dia niat dengan menggabungkan antara haji dan umrah secara bersamaan. Inilah yang terjadi dengan Aisyah radhiallahu anha. Sebelumnya beliau melakukan haji Tamattu kemudian datang bulan sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji. Maka dia memasukkan haji ke dalam ibadah umrah sehingga menjadi haji qiran. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
·         Orang yang melaksanakan haji Tamattu tidak dibolehkan merubah niatnya  menjadi haji ifrad, karena ketika dia telah meniatkan umrah, maka dia harus menyempurnakannya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala, "Maka sempurnakan haji dan umrah karena Allah (semata)." (QS. Al-Baqarah: 196)
·         Makna ifrad adalah dia tidak melaksanakan umrah, dia hanya melaksankan ibadah haji saja. Dari sini, maka perubahan niat anda menjadi ifrad itu tidak benar. Maka anda harus menjadikannya sebagai qiran dan diharuskan menyembelih hadyu.
·         Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah telah ditanya oleh sekelompok para pemuda yang khawatir tidak memungkinkan melaksanakan umrah sebelum haji dan merubah niatnya menjadi ifrad. Maka beliau menjawabnya, "Kalau merubah niat sebelum memulai ihram, maka hal itu tidak mengapa. Kalau setelah ihram, maka haji anda menjadi qiran bukan ifrad. Makna qiran adalah memasukkan haji ke umrah, maka dia telah menjadi qiran.
·         Karena qiran ada dua cara.
·         Pertama: Berihram untuk haji dan umrah bersamaan sejak memulai ihram.
·         Kedua: Berihram untuk umrah dahulu kemudian memasukkan ke haji sebelum dia memulai thawaf (umrah).
·         Maka dengan demikian, jika anda telah berihram untuk umrah, kemudian anda ingin menjadikannya bersama haji, maka anda menjadi haji qiran. Kalau anda telah menyembelih hadyu di hari idul adha pada tahun ini untuk haji anda, maka anda telah menunaikan kewajiban. Sehingga haji  dan umrah anda telah sempurna. Kalau anda belum menyembelih hadyu, maka anda harus menyembelih hadyu sekarang di Mekkah dan (dibolehkan) makan dan disadaqahkan. Kalau tidak mendapatkan hadyu –yakni dana untuk membeli hadyu- maka sekarang dia harus berpuasa sepuluh hari."
·         (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 22/39).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar