Selasa, 09 Agustus 2011

Usia 8 th Hapal Quran

ember (jurnalbesuki.com) - Menjadi bintang dan idola banyak orang bukan hal yang diinginkannya. Ketika menjalani berbagai pendidikan latihan yang diberikan ayah dan ibunya, Makinatul Aminah hanya sekedar mengikutinya saja. Gadis kecil yang lahir pada tanggal 15 Agustus 2002 itu tidak pernah tahu, bahwa arahan orang tua yang mengajarinya hafalan Al-qur’an itu telah mengantarnya menjadi juara Tahfidzul Qur’an diberbagai event.
 
Untuk ukuran anak dengan usia belum genap 9 tahun, prestasi yang diperoleh Siswi Kelas 2 SD Negeri Serut 1 Panti yang akrab dipanggil Kiki itu sangat luar biasa. Setahun lalu, ketika di Jember juga digelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Kiki berhasil menobatkan dirinya sebagai juara II untuk kategori penghapal al qur’an 10 juz. Sebelumnya, Kiki juga menjadi juara 1 hafalan al-qur’an 10 juz di event MTQ yang digelar sebuah stasiun radio swasta Jember.

Kemampuan menghafal al qur’an lebih dari separuh bagian itu juga telah mengantarkan dirinya menjadi juara di peringkat Jawa Timur untuk kategori Tahfidzul Qur’an pada event besar MTQ yang digelar pertengahan Juni 2011 lalu di Madiun. Di acara itu, Kiki tampil memukau dan membuat para dewan juri tercengang.

 “Ketika MTQ di Madiun, Para pesaingnya sudah berusia hampir 20 tahun dan rata-rata sudah kuliah. Alhamdulillah, Kiki bisa masuk final dan menjadi juara tiga karena kalah dibidang lagu dan masih ada beberapa ayat yang lupa,” tutur Ust Turmudzi (47), ayahanda dari Makinatul Aminah menceritakan.

Gelar MTQ tingkat Jawa Timur di Madiun menjadi ajang bersejarah bagi Kiki. Ketika dipanggil untuk maju sebagai peserta, para penonton tiba-tiba tersentak dan tidak percaya. “Ya mungkin karena umumnya para peserta MTQ kategori Tahfidz hanya biasa diikuti oleh para remaja yang sudah kuliah. Sedangkan anak saya masih usia 8 tahun,”kata Turmudzi.

Ketika itu, para penonton yang mengikuti acara merasa sangat terkesan dengan penampilan Kiki. Berbagai pertanyaan Dewan Juri dijawabnya dengan lantang dan nyaring nyaris tanpa kesalahan. Kemampuan yang sangat langka. Hingga 2 hari kemudian, Kiki masih menduduki peringkat tertinggi dengan perolehan nilai nyaris sempurna yaitu 93.00.
Tepuk tangan riuh bangga dan kagum serta tetes air mata haru penonton mengiringi langkah Kiki ketika hendak turun mimbar peserta. Bahkan salah satu dari dewan hakim ibu Nyai Umi Hasunah mantan juara Nasional langsung berbisik pada Sekretaris Majlis Dewan Hakim Abd. Rahmat KA supaya menyampaikan pada orang tuanya bila berkenan akan diambil anak asuh. “Keinginan itupun juga disampaikan kepada saya,”terang Turmudzi datar.
Namun ustad yang mengasuh lembaga pendidikan Miftahul Ulum itu bertekat bulat untuk menangani sendiri pendidikan dan bimbingan kepada anaknya. Turmudzi yakin, orang pertama yang berkewajiban memberikan pendidikan kepada sang anak adalah orang tuanya langsung. Sebagai orang tua, dia ingin anaknya bisa mematangkan diri dan mengasaha kemampuan dengan bimbingannya langsung. Bekal ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, Turmudzi yakin masih bisa untuk dijadikan alat untuk mendidik putrinya. “Karena itu, hingga saat ini saya tidak pernah memberikan jawaban iya kepada pihak yang meminta dan menginginkan anak saya untuk diasuh,”paparnya.

Ketika ditemui Duta dirumahnya, Kiki sendiri mengaku tidak bisa mengurai dengan pasti kegiatan menghafal al qur’an yang dilakukannya. Kiki hanya menyatakan bahwa setiap hendak berangkat sekolah, kewajiban pertamanya adalah setor hafalan ke ayahnya sebanyak 3 halaman  al qur’an. “Pulang sekolah saya juga meneruskan setor hafalan ke abah tiga halaman, dan sore sebelum maghrib saya juga setor 3 halaman lagi,”ujar Putri bungsu pasangan Turmudzi dan Umi Hayumi itu.
Meski waktu dan kesempatan bermain dengan teman-temannya terkurangi karena aktifitas menghafal al qur’an, namun Kiki merasa tidak ada masalah. Kegiatan menyetor hafalan 3 kali sehari selalu dilakukannya dengan rutin. “Katanya Abah, kalau mau sukses, lulus hafalan al qur’an, dan juara seperti mbak, saya harus disiplin dan istiqomah mengaji dan menghafal,”terang putri terakhir dari 3 bersaudara itu menegaskan.

Kiki  mengaku sangat ingin seperti kakak perempuannya, Afifah. Menurutnya, Afifah adalah kakak yang hebat karena hampir selalu menjadi juara setiap mengikuti event MTQ diberbagai tempat. Prestasi sang kakak, telah memberinya inspirasi dan tekat untuk bisa mensejajarkan prestasi dengan orang lain termasuk mbaknya Afifah.

Prestasi mencengangkan yang diperoleh Makinatul Aminah memang banyak membuat kalangan pecinta al qur’an dan masyarakat luas tersentak. Sejak muncul unjuk kemampuan setahun lalu, Kiki selalu menjadi buah bibir masyarakat. Bahkan, Sejak diketahui prestasinya, Pemerintah Kabupaten langsung mengeluarkan instruksi kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) agar turun tangan begitu diketahui bahwa diwilayahnya ternyata ada mutiara yang bisa membawa harum nama Jember. (Ahmad Hasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar